Sabtu, 25 September 2010

Indonesia - Jepang

Jika kita mendengar kata Jepang, mungkin yang terbetik di pikiran teman2 sekalian adalah negara maju, modern, high tech. itu memang fakta. tapi jika kita bandingkan dengan Indonesia? teman, tahukah kalian bahwa kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh cara berpikir dan karakter warganya? sebagai contoh sederhana, cobalah perhatikan kuis kuis yang diproduksi oleh bangsa Jepang. ada acara masquerate, di mana pesertanya menampilkan karya2 orisinilnya yang unik dan menarik, juga acara takeshi castle, di mana pesertanya lomba untuk menyelesaikan seluruh rintangan2 fisik. ada juga acara yang benar2 membutuhkan keahlian fisik dan keterampilan tubuh. ada yang pernah nonton tv champion? peserta yang rata2 memang menekuni suatu bidang, ditantang untuk menciptakan karya terbaiknya. terlihatlah sikap totalitas dan pekerja keras mereka dalam bekerja. ada juga yang paling sederhana, 26 hours/day. acara itu untuk ibu2 rumah tangga, yang berhasil menciptakan inovasi untuk mempermudah pekerjaan rumah tangga mereka. masih banyak yang lainnya. tanpa bermaksud meremehkan, sekarang coba bandingkan dengan kuis2 yang ada di Indonesia. kuis2 di negara ini, lebih berfokus pada hasil atau hadiah2 yang akan didapat, dan tidak terlalu mementingkan prosesnya. lihat saja, kuis yang hanya tebak2 hadiah, kemudian hadiah itu dipertaruhkan lagi untuk mendapatkan hadiah lain yang belum kita ketahui. intinya, gambling! ada juga kuis yang hanya menebak2 judul lagu. ada lagi kuis cari2 jodoh. dan masih banyak lagi kuis2 yang sangat konsumtif, dan sangat berbeda dengan bangsa Jepang dengan kuis2 nya yang menghasilkan dan prodduktif. juga menginspirasi dan bermanfaat. jadi, wajar saja jika bangsa Indonesia tertinggal jauh dengan bangsa Jepang. karena sebagai individu dan bangsa, karakter kita masih amat konsumtif. padahal, Jepang pernah sangat terpuruk akibat bom Hiroshima dan Nagasaki waktu Perang Dunia II. Tahukah kau, apa yang ditanya pemerintahnya waktu itu? 'berapa banyak guru2 yang masih hidup?' Pendidikan menjadi hal terpenting saat itu, karena mereka tahu, dari pendidikan yang baiklah, kita akan maju sebagai individu dan bangsa. padahal, Jepang menyembah matahari! mereka tidak memiliki Allah dalam hidupnya. dan kita, sebagai bangsa muslim terbesar di dunia, telah memiliki petunjuk yang sangat lengkap,(Al Qur'an dan As Sunnah), teladan akhlak paling mulia (Rasulullah saw), kita juga pernah memiliki ilmuwan2 muslim yang sangat besinar di zamannya, di mana Jepang, Eropa dan Amerika masih dalam masa kegelapan. lalu, di manakah kita saat ini?

*semoga bisa menginspirasi :)