Kamis, 08 November 2007

Maceeett...et...et...!!!

Di mana-mana macet. Jakarta telah menjadi salah satu Ibu Kota termacet di dunia. perjalanan yang jika lancar hanya ditempuh dengan waktu 20 menit, karena macet ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit. itulah yang harus aku hadapi hampir setiap hari jika berjibaku dengan kemacetan. belum lagi polusi udara, mulai dari asap kendaraan sampai asap rokok. menurut sebuah penelitian, kemacetan telah menambah populasi orang depresi di Jakarta bertambah. bahkan manambah orang-orang stress. lihat saja di jalan, kesenggol sedikit langsung marah, mengendarai motor atau mobil tidak lagi dengan suasana hati yang nyaman, tapi dengan emosi tingkat tinggi. pantas saja orang-orang sekarang cepat tersinggung, emosi dan marah. belum kerja atau kuliah pikiran sudah terkuras, tenaga hampir habis menghadapi kemacetan. sebelum pulang ke rumah pun harus dihadapi seperti itu. sehingga sesampainya di rumah, yang ada ialah keluhan selama di jalan sehingga membuat suasana rumah kurang menyenangkan. intinya, kemacetan dapat menghabat dan merusak sosialisasi. gitu kata sang ahli-sosiolog.

Kendaraan berjubel-jubel di jalan. sementara jalanan tak pernah bertambah, bahkan semakin sempit karena pembangunan jalur busway alias jalur egois. bagaimana tidak egois, satu kendaraan memiliki jalur sendiri, sementara yang lain harus berbagi dan mengalah untuknya. sebenarnya aku tidak anti-anti banget terhadap jalur busway, tapi jalur penambahan jalur busway saat ini bukanlah solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan. akar permasalahan dari kemacetan Jakarta adalah semakin banyaknya kendaraan yang menyesaki jalan, khususnya kendaraan pribadi. jika orang-orang kaya itu mau berbagi, cobalah untuk bersama pulang pergi naik kendaraan umum, maka berapa banyak jalan yang lebih luang karena kendaraan-kendaraan pribadi mereka tersimpan manis di garasi? "bis kota Jakarta enggak nyaman!" itu salah satu alasan mereka. maka pemerintah juga harus memperbaiki sarana kendaraan umum, mulai dari kenyamanan sampai aspek keamanan. kemudian, pajak kendaraan sebaiknya dinaikan, agar mereka yang sudah punya mobil pikir-pikir ulang untuk membeli mobil baru.

Memang banyak aspek yang harus diperbaiki, dan perlu banyak dana pula untuk itu. tetapi yang paling penting adalah jangan sampai menyelesaikan masalah dengan mendatangkan masalah baru. tapi sebenarnya, ada banyak hikmah di balik kemacetan yang nyaris setiap hari kita hadapi karena ada banyak ilmu, pengalaman dan kedewasaan yang bisa terbentuk. itu semua akan terwujud jika kita mampu menyikapi dengan sikap terbaik.

Tidak ada komentar: