Selasa, 30 Desember 2008

Pangeran Hati, bukan Pangeran Impian

Artikel ini telah lama aku tulis di multiply ku. sampai-sampai aku lupa bahwa aku pernah menuliskannya. aku persembahkan untuk saudariku tercinta menjelang pernikahannya.


Dia pernah menunggu..sekian lama menantikan kehadirannya, hanya untuk sebuah kepastian. hatinya telah terpaut begitu dekat, walaupun tak pernah bersua. ia begitu percaya bahwa pangerannya suatu saat akan datang membawakan seikat mawar merah sebagai lambang cinta. hampir setiap malam dihiasi dengan kerinduan, bahkan sering pula tidurnya ditemani air mata. seakan hatinya tidak sanggup menahan rindu yang menggebu, diiringi berjuta gundah dan cemas. akankah ia hadir? akankah mereka bertemu? Ia berusaha menjaga hati dan cinta hanya untuknya seorang. sang pangeran yang selalu hadir dalam mimpi. walaupun hanya tinggal secarik surat lusuh, tapi itulah kenangan terakhir yang ia punya, dan akan ia simpan selamanya. begitulah tekadnya. pernah datang pangeran lain di hatinya. tapi ia tetap berusaha memegang janji nya pada diri sendiri, bukan janji pada sang pangeran. meskipun tak dapat dipungkiri, kadang kehadiran pangeran baru itu mampu mengisi kekosongan hatinya selama ini, tapi semua itu hanya sebuah pengalihan. di lubuk hatinya, "aku tetap menunggu pangeran impianku"
ternyata waktu cepat berlalu, malam berganti malam, hari berganti hari. air mata itu kian kering, semakin lama ia tak dapat merasa. kerinduan yang bertubi-tubi telah membuatnya mati rasa! seakan-akan semua rasa campur baur menjadi satu. ia pun tak dapat membedakan rindu atau benci, sayang atau sebuah keterlanjuran, menepati janji hati atau buang waktu. pikirannya kusut, hatinya suram. akhirnya ia pun sadar. pangeran impiannya tak akan pernah datang!
dalam doa ia berharap, hanya padaNya ia sandarkan harapan. Ia takkan lagi menunggu pangeran impiannya, tapi ia meminta agar diberikan pangeran hati, bukan hanya mimpi. pangeran yang bisa memberinya kebahagaiaan selamanya. dalam waktu sekejap saja, pangeran hatinya datang, membawa seikat cinta dan kesetiaan. walau tak seperti pangeran impiannya, tapi ia tahu pangeran hatinya mampu membuatnya tertawa bahagia.

for my lovely sister
Akhirnya kau temukan juga pangeran hati mu. met nikah....
5 Des 2007

Tidak ada komentar: