Senin, 09 Juli 2007

Bayangkanlah.....

Pernahkah kita membayangkan bagaimana kehidupan kita 10, 20, atau 30 tahun yang akan datang? jika pernah, mungkin di dalam bayangan itu akan tergambar kehidupan kita yang bahagia, telah berkeluarga, memiliki banyak anak, atau bahkan cucu, memiliki pengahasilan yang besar, kekayaan yang cukup, kekuasaan, popularitas. atau mungkin justru kebalikannya, kita membayangkan saat itu kehidupan yang buruk, keluarga yang berantakan, miskin, dililit hutang, tiada teman, dan berbagai hal yang tidak kita sukai. apapun bayangan yang muncul di benak anda, bukanlah inti dari ini semua. yang terpenting adalah MAMPUKAH KITA MEMBAYANGKANNYA? berapa banyak orang Indonesia yang tidak mampu untuk sekadar berimajinasi tentang masa depannya kelak? padahal berimajinasi itu GRATIS. Tapi sungguh, banyak orang yang tidak mampu melakukannya. mereka merasa takut dan malu untuk membayangkan masa depan mereka sendiri! apa salahnya? apa ruginya? padahal orang-orang besar dan sukses dalam hidupnya, mereka selalu memiliki impian-impian yang besar pula, sehingga muncullah ide dan pemikiran yang besar pula, dari situ lahirlah motivasi dan tindakan besar yang mampu mengubah kehidupannya dan meraih masa depan seperti yang pernah ia bayangkan sebelumnya. yang terpenting adalah impian yang kita bangun merupakan sesuatu yang menjadikan kita selalu lebih baik.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

"yang terpenting adalah impian yang kita bangun merupakan sesuatu yang menjadikan kita selalu lebih baik"
Tragis memang bila kita membayangkan yang terburuk dari apa yang akan mungkin kita peroleh nantinya dimasa depan. Tak seorangpun yang menginginkan kehidupan yang buruk, namun bila mereka membayangkannya dengan kehidupannya yang sekarang tanpa berani bertarung dengan kehidupan itu sendiri... itulah yang akan mereka dapatkan. Segala sesuatunya berasal dan berawal dari kita, semuanya ada digenggaman itu. Hanya waktu yang bisa menjawab. Wallahu’alam bishawab.

Intisari kehidupanmu berasal dari 2 untaian Maha Indah ini :
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai kaum itu merubahnya
(Ar Ra'd 11).

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati dalam menaati kebenaran dan nasihat menasihati dalam menetapi kesabaran."
(Al 'Ashr ayat 1-3)